Thursday, April 28, 2016

ISTRI SHOLIHAH PEMBAWA BAHAGIA


"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri, ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)". (Q.S. An-Nisaa' : 34)

Dalam berumah tangga wajar bila hidup bahagia mejadi tuntutan dan dambaan setiap insan.Ini akan tercapai bila selalu berpatokan, selalu mengacu pada sunnah dan Al Qur'an, karena hanya Allahlah yang Maha Tahu rahasia kehidupan. Maka jangan mencoba mencari kebahagiaan dengan konsep atau resep selain Sunnah dan Al Qur'an pasti akan menyesal dihari kemudian.


KENDALI RUMAH TANGGA
Dalam berumah tangga yang memegang kunci kendali hanya berdua: suami dan istri, ibarat sebuah kapal kapten dan nahkoda sebagai pengendali yang harus bekerja sama secara kompak dan serasi. Demikian pula halnya dalam berumah tangga bila suami dan istri serasi dalam mengemudikannya insya allah akan bahagia dan lestari, oleh karena itu berpandai pandailah dalam memilih dan menyeleksi calon suami atau istri. Untuk itu Nabi s.a.w.  memberikan kriteria dalam memilih istri.


MEMILIH CALON ISTRI
Secara umum , biasanya dalam memilih istri orang berpegang pada penampilan phisik dan wajah saja, sehingga terlupa menerawang kepribadiannya karena terpesona dan terlena oleh penampilan wajah semata, ini yang akan mengakibatkan dikemudian hari timbul rasa menyesal dan kecewa.
Manusia memang diciptakan Allah sebagai makhluk yang sebaik baiknya, namun disisi lain Allah ciptakan pula dengan kelebihan dan kekurangannya, memang didunia ini tidak ada manusia yang sempurna seutuhnya, dirancang sedemikian pula oleh Allah agar ada hikmah dibalik ciptaan Nya. Oleh karena itu Nabi s.a.w. sejak awal sudah memberikan sinyal tentang tata cara memilih wanita sebagai bekal, agar kelak dikemudian hari tak kan menyesal.
"Wanita itu dikawin karena empat sebab, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang beragama engkau akan selamat ". (H.R. Bukhari dan Muslim)


AGAMA SEBAGAI PENENTU PILIHAN  
Bila memilih kecantikan sebagai pangkal penentu pilihan pasti kelak akan kecewa, bukankah kelak sudah tua wajah akan berubah, apakah kelak akan ditinggal begitu saja. Bila memilih karena harta apalagi ,bukankah harta tak kan kekal selamanya, bila sudah tak berharta apa ya akan ditinggal juga.
Demikian pula bila memilih keturunan ini pun tak kan menjaminnya, apalah arti keturunan, sebab dimata disisi Allah semua manusia sama adanya, yang membedakan hanyalah tingkat taqwanya. Oleh karenanya yang paling tepat dan aman adalah memilih wanita yang beriman (beragama), dengan iman ia punya pegangan dan arahan, karena ia faham bahwa hidup hanya sebagai jalan bukan tujuan, sehingga wanita beriman akan mudah diarahkan.


CIRI WANITA SHOLIHAH
Lebih detail lagi Rasulullah SAW memerinci ciri wanita sholihah.
"Sebaik-baik wanita adalah yang apabila kamu memandangnya kamu akan senang, apabila kamu perintah ia patuh padamu, apabila kamu beri bagian ia akan menerimanya, apabila kamu pergi ia akan menjaga dirinya dan menjaga hartamu". ( H.R. Nasai ).

Demikian jelas Nabi SAW mengurai cirri wanita sholihah, wanita terbaik bukannya yang pandai bergaya, berpenampilan glamour dan memikat setiap mata yang memandangnya, itu semua cuma tipuan dzohir semata. Kehadiran istri tidak untuk dipamerkan dan ditampilkan, namun sebagai pendamping suami dalam keseharian, agar suami betah dirumah tenang dan nyaman sehingga tak timbul perselingkuhan.
Kadang terasa janggal dan aneh melihat kenyataan orang yang kurang iman. Betapa tidak si istri dibiarkan berdandan dan bersolek secara berlebihan bahkan auratpun diumbar tak karuan, si suami seolah bangga dengan penampilan si istri yang sengaja mempertontonkan, anehnya justru dirumah tampil bertolak belakang, sederhana tak berdandan sehingga suami lama-lama menjadi bosan, mencari pelarian dengan perselingkuhan atau diclub-club malam, aneh kan?!.
Alangkah nikmat dan nyaman bila mau berubah ke tuntunan, memiliki istri sholihah yang bercirikan menyenangkan bila dipandang, taat bila diperintah, puas dengan pemberian, menjaga harta suami dan kehormatan.
Bahkan Nabi SAW menambahkan saking pentingnya keharusan taat pada suami sampai menyabdakan dengan penuh penekanan.
"Seandainya aku boleh memerintahkan manusia bersujud kepada manusia lain, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami yang dianugerahkan Allah atas mereka " (H.R. Abu Dawud, Hakim dan Tirmidzi).

Sumber : buletinjumatalhakim.blogspot.co.id


SEDEKAH PENYEJUK JIWA




“Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh ) orang orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah ( untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan sebagainya ) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ( pahala ) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha luas ( karunia Nya) lagi Maha mengetahui “(Q.S. Al Baqarah 261)
Infak atau sedekah terasa berat bagi yang tidak biasa, menurutnya dengan bersedekah berarti menjadi berkurang hartanya, ini bila berfikir atas dasar matematika belaka !. Matematika memang jelas dan nyata hitungannya karena berdasar logika.


SANGAT BEDA
Namun beda ketika berbicara tentang sedekah dari kaca mata agama, karena bersumber dari Yang Maha Tahu segala rahasia. Bukankah sedekah berkaitan erat dengan jiwa, berawal dari jiwa yang tulus dan ikhlas inilah ia rela menyedekahkan sebagian hartanya demi menggapai pahala yang akan diterimanya, disini letak rahasianya !. Karena ia yakin kalkulasi yang berkelipatan sebagaimana yang dijanjikan. Kalkulasi kelipatan yang dijanjikan Allah minimal lipat 10, sampai 700 kali lipat, bahkan bisa lebih menurut kehendak Nya, karena Allah Maha luas Karunia Nya !.        
    
BERKAITAN DENGAN JIWA
Karena lemahnya manusia hanya tahu hal hal yang nyata saja, sangat lemah pada hal hal ghoib yang penuh rahasia, lebih lebih yang menyangkut masalah jiwa. Padahal pada jiwa inilah yang menentukan sikapnya : Sedih, resah, susah, kecewa, lega, puas, bahagia dan sebagainya.
Padahal sedekah berkaitan erat dengan jiwa : Orang bakhil sangat berat mengeluarkan hartanya, terlalu banyak perhitungan, karena baginya dengan memberi harta akan berkurang adanya, padahal untuk mencarinya saja dibutuhkan waktu, tenaga dan fikiran  : Sedekah sama halnya membuang harta dengan percuma, sia sia, enak aja,  mencarinya saja dengan susah payah ! “, kira kira demikianlah yang terprogram  dibenaknya.


JIWA TAK TENANG
Dengan demikian jiwanya selalu mencekam, tiap mengeluarkan harta selalu diperhitungkan, harta boleh keluar bila menguntungkan, bila tidak nanti dulu !, dengan demikian dalam jiwanya tidak ada rasa belas kasihan, jauh dari kasih sayang. Jiwanya selalu tegang, penuh rasa curiga, sehingga tiap orang yang datang membuat jiwanya resah, was was, penuh kekhawatiran : “ Jangan jangan mau minta sumbangan, jangan jangan mau hutang, jangan jangan mau minta bantuan “.
Bakhil juga membuat jadi egois, mau enak sendiri, tidak perduli pada penderitaan sesama, dengan demikian membuat orang jadi tidak simpati, karena maunya enak sendiri, berakibat orang sama menjauhi.             


BEBAS DARI RASA KHAWATIR DAN SEDIH
Beda dengan yang suka bersedekah dengan ikhlas, tanpa menyebut dan menyakiti pada yang diberi, mereka dibalas dengan pahala, dijamin dari kekhawatiran bebas dari rasa sedih.
“Orang orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati “.  ( Q.S. Al Baqarah 262 ).
Menafkahkan harta tanpa menyebut nyebut itu ikhlas artinya, orang yang ikhlas pertanda jiwa yang sehat, karena baginya membantu, menolong membuat jiwanya jadi puas dan lega, karena dia sangat faham akan pahala yang bakal diterimanya. Dengan demikian jiwanya makin puas dan nikmat rasanya.  


LENYAP TANPA BEKAS
Sebaliknya bagi orang yang tidak ikhlas dalam bersedekah, dengan menyebut nyebut harta yang telah disedekahkannya, sehingga membuat si penerima jadi sakit hatinya. Ini akibat bila hati tak sehat, tidak ikhlas sehingga berakibat pahala sedekahnya menjadi lenyap.

“Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti ( perasaan si penerima ), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, kemudian menjadilah dia bersih ( tidak bertanah ), mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang yang kafir “.  (Q.S. Al Baqarah 264).


JIWA TEGUH DAN MANTAP
Dengan menginfakkan harta demi mencari ridlo Allah, jiwanya menjadi makin teguh, tidak goyah, tidak khawatir, tidak resah, artinya jiwanya makin tenang bagai kebun didataran tinggi yang menghasilkan buah berlipat ganda. 
“Dan perumpamaan orang orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat “. (Q.S. Al Baqarah 265).


SETAN MEMBUJUK
Bukan setan bila tak pandai merayu dan menipu,  ditakut takutinya manusia agar bersifat bakhil agar tidak jatuh miskin. Padahal dengan bersedekah Allah menjanjikan ampunan dan karunia (pahala dan keberkahan).
“Syaitan menjanjikan ( menakut nakuti ) kamu dengan kemiskinan dan memerintah kamu berbuat kejahatan ( kikir ), sedang Allah menjadikan untukmu ampunan dari pada Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas ( karunia Nya ) lagi Maha Mengetahui ". ( Q.S. Al Baqarah 268).


KISAH PEMBAWA DERITA
Suatu kisah terjadi di sebuah kota, dimana hidup seorang sarjana yang berkutat dibidang kedokteran, dengan sederet titel disandangnya, memang dia seorang yang haus ilmu, suka menghadiri seminar dan semacamnya, namun bakhilnya na’udzu billah. Memiliki rumah puluhan jumlahnya, anehnya kendaraan ia tak punya saking hematnya.
Kesemua rumah dikontrakkannya, padahal banyak saudaranya yang pada belum punya rumah. Akibat kebakhilannya sekarang kesehatannya menurun, tertatih tatih jalannya, dibantu sebuah tongkat yang selalu setia menemaninya, padahal ia berkutat dibidang kesehatan. Begini akibat bila rizki tidak barokah, karena selalu berfikir rasional tanpa mengindahkan aspek kejiwaan, aspek keimanan !.


DIANUGERAHI HIKMAH
Di akhir ayat  (surat Al Baqarah) yang membahas tentang infak, Allah mengaitkan dengan hikmah, yang memperoleh hikmah berarti dianugerahi karunia yang banyak !. Bahkan dikaitkan pula dengan akal, artinya hanya yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah, dengan kata lain orang yang bakhil berarti orang yang tidak dapat menggunakan akalnya dengan baik dan benar !.

“ Allah menganugerahkan Al Hikmah ( kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah ) kepada siapa yang dikehendaki Nya. Dan barang siapa yang dianugerahi hikmah, ia benar benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah) ". (Q.S. Al Baqarah 269)


NARKOBA BERBAHAYA, JANGAN COBA COBA !


“Hai orang orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) “. ( Q.S. Al Maidah 90-91 )

Begitu jelas dan tegas peringatan Allah tentang minuman keras, namun karena kurangnya memperhatikan tuntunan agama, banyak yang terperangkap ajakan setan !. Karena besarnya bahaya khamr Allah memerintahkan menjauhinya : “ .....Maka jauhilah perbuatan perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan .....“. Dengan kata lain bila ingin beruntung hendaklah menjauhi khamr. 

MENGKHAWATIRKAN DAN MEMBAHAYAKAN !

Saat ini di negara kita kasus narkoba makin marak, baik pengguna, pengedar, korban, maupun beritanya. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Kita jadi miris dan khawatir dibuatnya, betapa tidak ?!. Negara yang katanya berke Tuhanan dan berdasar hukum, ternyata sangat sangat lemah menangani narkoba !, sehingga “ menjadi lahan dan sasaran empuk bagi pengedar dan bandarnya “.

IRONIS

Namun karena lemahnya penanganan, peredaran narkoba kian marak!!!. Yang mengherankan dalam penjara (lapas) bisa menikmati Narkoba, bahkan .......bossnya bisa mengendalikan jual beli di balik jeruji besi penjara, luar biasa fatal !!!. Betapa aneh, namun itulah kenyatannya !. Kasihan generasi kita, akan jadi apa di masa depannya ?.       

SEMUA CIPTAANNYA TIDAK SIA SIA

Sebenarnya Allah menciptakan segala sesuatu ada hikmah dan manfaatnya, tiada sesuatu yang diciptakan Nya sia sia.
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah, yang demikian itu adalah anggapan orang orang kafir. Maka celakalah orang orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka “. ( Q.S. Shaad 27 )
Demikian pula halnya dengan narkoba, Allah menciptakan pasti ada manfaatnya !. Hanya masalahnya bagaimana cara menggunakan atau memanfaatkannya.

NARKOTIKA

Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" ( obat bius ), berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa (ganja). Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf sehingga membuat mati rasa.

NARKOBA

Narkoba singkatan dari  “narkotika dan obat berbahaya“. Atau Napza “narkotika, psikotropika dan zat adiktif“. Narkoba merupakan senyawa yang memiliki resiko kecanduan bagi penggunanya. Adapun macam nya yaitu :
1. Ganja : Berbentuk daun kering, dikonsumsi dibuat rokok.
2. Heroin : Berbentuk kristal putih. Kokain : Berbentuk serbuk.

MANFAAT

“Mereka bertanya kepadamu tentang khmar dan judi. Katakanlah : " Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya ........".  (Q.S. Albaqarah 219)

Disatu satu sisi narkoba sangat berbahaya, namun disisi lain ada manfaat dan berguna dalam ilmu kedokteran dan pengobatan. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya senyawa psikotropika yang biasa dipakai “ membius pasien saat hendak dioperasi atau obat obatan untuk penyakit tertentu “.
Nah disinilah letak manfaat narkoba, bila digunakan sebagaimana keperuntukannya, sehingga pasien tidak kesakitan ketika di operasi. Bayangkan waktu narkoba belum diketemukan, ketika operasi pasien pada menjerit kesakitan, bahkan sampai jatuh pingsan. Nah sekarang pasien yang di operasi tidak lagi kesakitan, berkat narkoba ciptaan Yang Maha Rahman.

PENYALAH GUNAAN NARKOBA

Namun kini narkoba disalah gunakan di luar peruntukan, bahkan dosisnya berlebihan, sehingga banyak menelan korban jiwa yang sia sia !!!. Narkoba banyak diperdagangkan karena keuntungan yang ditawarkan sangat menggiurkan.

HIKMAH TUNTUNAN AGAMA
Berkat Kemurahan Nya diberinya tuntunan kepada manusia berupa agama, dengan agama agar manusia mengenal yang baik dan menjauhi kemunkaran sebagaimana firman Nya :
“...... Yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk .......”. (Q.S. Al A’raaf 157)
Dengan demikian jelas bahwa dengan agama, manusia dibimbing kepada kebaikan, ke jalan yang benar sehingga membawa kebaikan, keselamatan dunia dan akherat.

PENGERTIAN KHAMR

Khamr menurut bahasa berarti  “penutup”, berasal dari kata Khamara  (menutupi). Artinya dengan mengkonsumsi khamr bisa menutupi akal fikiran dari kebenaran. Dengan demikian narkoba dapat dikatagorikan khamr, karena efeknya sama : Memambukan, ketagihan dan menimbulkan kerusakan terhadap kesehatan.

EFEK YANG DITIMBULKAN

Narkoba bisa menimbulkan efek :
1. Halusinogen : Berhalusinasi “ melihat sesuatu berbeda dari  yang sebenarnya “.
2.  Stimulan : Efek yang mengakibatkan kerja organ tubuh (jantung dan otak) terpacu lebih cepat, berakibat pengguna lebih bertenaga dan cenderung membuat “lebih senang dan gembira sementara waktu“.
3. Depresan : Menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsi tubuh, sehingga pemakai “merasa tenang dan tertidur tidak sadarkan diri“.
4. Adiktif : Menimbulkan kecanduan, sehingga pengguna cenderung bersifat pasif (karena memutuskan syaraf otak).
5. Berakibat fatal : Jika sudah ketagihan dan lama menkonsumsi narkoba, organ tubuh akan rusak yang berakhir pada kematian.
  
HUKUM KHAMR

Karena narkoba memiliki tanda dan akibat yang sama dengan khamr, maka “ menyalah gunakan narkoba hukumnya haram !!! “. Termasuk pengguna, pengedar, pemasok, penjual, apalagi bandarnya.
Berdasar firman Allah dan hadits Nabi s.a.w. :
“.....Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang berbuat baik “. (Q.S. Al Baqarah 195)    
Rasulullah s.a.w. bersabda : 
“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram ”. (H.R. Muslim)

MENGAPA NARKOBA SULIT DIBERANTAS ?

Yang jelas karena lemah dan tidak tegasnya dalam menjatuhkan sanksi hukum, sehingga peredaran narkoba makin marak !. Na’udzu billah. Untuk itu aparat hukum harus tegas dalam menindak pelaku terutama terhadap anggotanya yang terlibat kasus penyalagunaan narkoba. Pelaku yg terbukti terlibat dalam produksi , pengedar maupun pemakai harus dihukum seberat-beratnya bila perlu ancaman hukuman mati karena merusak masa depan bangsa.

Selain itu Pemerintah juga harus lebih aktif lagi memberi penyuluhan2 tentang bahaya narkoba di tingkat sekolah, tempat hiburan, stasiun maupun bandara dsb.