Wednesday, July 22, 2015

KETUPAT LEBARAN

Ketupat, Opor Ayam dan menu pendamping lainnya


Lebaran Ketupat merupakan tradisi turun temurun yang terus dilestarikan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Lebaran Ketupat atau yang istilah lainnya Syawalan dilaksanakan pada hari kedelapan setelah hari raya Idul Fitri.

Salah satu daerah di Jawa Timur yang masih melestarikan tradisi ini adalah di desa Durenan, Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Disana Lebaran Ketupat lebih meriah dan ramai dari pada lebaran Idul Fitri 1 Syawal.

Pada hari raya Ketupat atau Syawalan masyarakat di desa Durenan menyiapkan hidangan ketupat beserta lauk pendampingnya seperti opor ayam, bali telur, sayur lodeh nangka, lodeh kacang panjang, kerupuk, rempeyek dan aneka camilan. Siapa saja yang datang berkunjung dan berasal dari daerah manapun, apabila ingin mencicipi hidangan ketupat dipersilahkan untuk singgah.

Karena itu tidak mengherankan bila saat Lebaran Ketupat suasana disana tampak sibuk, jalan-jalan di desa Durenan Trenggalek selalu ramai oleh banyaknya pengunjung yang datang, dimana selain dari daerah Trenggalek sendiri banyak pula pengunjung yang datang dari luar Trenggalek.

Begitu kita masuk kerumah warga, sang pemilik rumah akan langsung mempersilahkan “Silahkan masuk, Monggo duduk dan dinikmati ketupatnya”. SMP (SUDAH MAKAN PULANG) sah-sah saja, tuan rumah tidak akan keberatan bila kita langsung pamit setelah selesai makan untuk melanjutkan kerumah sebelah menikmati ketupat sayur yang lain.

Sejarah perayaan Lebaran Ketupat di desa Durenan, menurut masyarakat sekitar dimulai ketika dahulu kala ada seorang ulama dari daerah tersebut yang bernama Kyai Syekh Abdul Mahsyir atau lebih populer disebut dengan Mbah Mesir. Mbah Mesir mengajak santri-santrinya yang telah menyelesaikan puasa syawal 6(enam) hari untuk makan-makan ketupat bersama-sama. Sejak saat itu tradisi Lebaran Ketubat secara turun temurun dilakukan oleh anak cucunya juga para santri-santri nya. Dan sampai saat ini tradisi itu masih dilestarikan oleh masyarakat di desa Durenan Trenggalek.

Mudah-mudahan tradisi baik ini bisa terus lestari di Kota Trenggalek khususnya di desa Durenan dan sekitarnya. Semoga Allah SWT memberikan rahmat serta balasan yang baik buat masyarakat Durenan Trenggalek atas keikhlasannya menyediakan Ketupat Lebaran gratis dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Amin Amin Yarabal Alamin !!

“Semoga Sukses

No comments:

Post a Comment