Ketupat, Opor Ayam dan menu pendamping lainnya |
Lebaran
Ketupat merupakan tradisi turun temurun yang terus dilestarikan oleh sebagian
masyarakat Indonesia. Lebaran Ketupat atau yang istilah lainnya Syawalan dilaksanakan
pada hari kedelapan setelah hari raya Idul Fitri.
Salah
satu daerah di Jawa Timur yang masih melestarikan tradisi ini adalah di desa Durenan,
Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Disana Lebaran Ketupat lebih meriah dan
ramai dari pada lebaran Idul Fitri 1 Syawal.
Pada
hari raya Ketupat atau Syawalan masyarakat di desa Durenan menyiapkan hidangan
ketupat beserta lauk pendampingnya seperti opor ayam, bali telur, sayur lodeh
nangka, lodeh kacang panjang, kerupuk, rempeyek dan aneka camilan. Siapa saja
yang datang berkunjung dan berasal dari daerah manapun, apabila ingin mencicipi
hidangan ketupat dipersilahkan untuk singgah.
Karena
itu tidak mengherankan bila saat Lebaran Ketupat suasana disana tampak sibuk, jalan-jalan
di desa Durenan Trenggalek selalu ramai oleh banyaknya pengunjung yang datang,
dimana selain dari daerah Trenggalek sendiri banyak pula pengunjung yang datang
dari luar Trenggalek.
Begitu
kita masuk kerumah warga, sang pemilik rumah akan langsung mempersilahkan
“Silahkan masuk, Monggo duduk dan dinikmati ketupatnya”. SMP (SUDAH MAKAN
PULANG) sah-sah saja, tuan rumah tidak akan keberatan bila kita langsung pamit
setelah selesai makan untuk melanjutkan kerumah sebelah menikmati ketupat sayur
yang lain.
Sejarah
perayaan Lebaran Ketupat di desa Durenan, menurut masyarakat sekitar dimulai
ketika dahulu kala ada seorang ulama dari daerah tersebut yang bernama Kyai Syekh
Abdul Mahsyir atau lebih populer disebut dengan Mbah Mesir. Mbah Mesir mengajak
santri-santrinya yang telah menyelesaikan puasa syawal 6(enam) hari untuk
makan-makan ketupat bersama-sama. Sejak saat itu tradisi Lebaran Ketubat secara
turun temurun dilakukan oleh anak cucunya juga para santri-santri nya. Dan sampai
saat ini tradisi itu masih dilestarikan oleh masyarakat di desa Durenan
Trenggalek.
Mudah-mudahan
tradisi baik ini bisa terus lestari di Kota Trenggalek khususnya di desa
Durenan dan sekitarnya. Semoga Allah SWT memberikan rahmat serta balasan yang
baik buat masyarakat Durenan Trenggalek atas keikhlasannya menyediakan Ketupat
Lebaran gratis dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Amin Amin Yarabal Alamin
!!
“Semoga
Sukses
No comments:
Post a Comment