Saturday, August 22, 2015

MENGEMIS DALAM PANDANGAN ISLAM



Gambar : suararakyatindonesia.org

“Kawan” untuk memenuhi kebutuhan pokok setiap hari berupa makan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan-kebutuhan yang lain, manusia perlu berusaha, bekerja dan berdoa. Ada 1000 satu macam bidang pekerjaan yang bisa dilakukan, mulai dari mengamen sampai menjadi seorang Presiden, mulai dari menjual koran sampai ada yang menjual kehormatan “begitu kata bang Haji Rhoma Irama” dalam salah satu lirik lagunya.

“Kawan” masih ingat dengan Kakek Walang ! seorang Kakek asal Subang Jawa Barat yang merantau ke kota Jakarta dan menjalankan profesi sebagai pengemis. Penghasilan yang dia peroleh dari mengemis dalam sehari mencapai ratusan ribu rupiah. Kakek Walang ramai menjadi pemberitaan di media masa dan media cetak, karena waktu terjaring razia gelandangan dan pengemis yang dilakukan oleh petugas dari Dinas Sosial Jakarta Selatan, petugas menemukan uang Rp. 25.000.000 lebih yang tersimpan di dalam tas nya.

Berita serupa yang tidak kalah menghebohkan baru-baru ini adalah kisah Kakek Suaedi Winnie The Pooh, seorang pengemis asal kota Mojokerto yang sehari-hari nya mencari nafkah didepan Lippo Mall Sidoarjo. Dari hasilnya mengemis, perhari Kakek Suaedi Winnie The Pooh bisa memperoleh uang sampai dengan Rp. 300.000.

Dari berita yang di ekspos media tentang Kakek Walang dan kakeh Suaedi Winnie The Pooh, tentunya banyak orang yang berfikir untuk mengikuti jejak mereka. Apalagi orang-orang yang berfikiran pendek, ingin cepat kaya dan mendapatkan uang melimpah dengan bekerja secara gampang dan santai. Cukup bermodal wajah memelas, duduk menjelepok ditempat keramaian dengan menaruh kaleng kosong didepannya, maka orang-orang yang melihat akan merasa iba dan kasihan lalu memberikan sejumlah uang. Huhh .. ngak banget !!.

Lalu bangaimanakah pandangan Islam tentang mengemis ?.
Sesungguhnya islam tidak memperbolehkan mengemis. Lebih baik seseeorang yang bekerja mencari kayu bakar kemudian menjualnya, dari pada seseorang memperoleh uang dari mengemis. Selalu berusaha dan bekerja keras mencari rizki yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan menghindarkan diri dari perbuatan meminta-minta itulah yang diajarkan dalam Islam.

Sesungguhnya orang-orang yang bekerja untuk menghidupi keluarganya, kedua orang tuanya, atau bekerja untuk dirinya sendiri agar terhindar dari perbuatan meminta-minta, maka itu adalah fiisabilillah (jihad di jalan Allah SWT), dan fiisabilillah kelak akan mendapatkan syurganya Allah SWT.

Dalam sebuah hadits sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya :
“tangan diatas (memberi) adalah lebih baik dari pada tangan dibawah (menerima)”.

Dalam hadits lain sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya :
“bahwa kelak dihari qiamat orang-oang yang suka meminta-minta akan dibangkitkan dengan wajah tanpa daging”. Na’udzubillahi min dzalik.

Ada tiga golongan orang yang diperbolehkan meminta-minta. Dalam hadits Qobishoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya :
“Wahai Qobishoh, sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal kecuali untuk tiga orang” yaitu :
-         Orang yang menanggung hutang orang lain, maka dia boleh meminta-minta sampai hutangnya lunas.
-         Orang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, maka dia boleh meminta-minta sampai dia mendapatkan sandaran hidup.
-         Orang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya berkata, “si Fulan benar-benar tertimpa kesengsaraan”, maka dia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup.
Meminta-minta selain ketiga hal itu, wahai Qobishoh adalah haram dan orang yang memakannya berarti memakan harta yang haram (Hadits Riwayat Muslim No. 1044)

Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari musibah dan kesengsaraan hidup, menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang suka berusaha dan bekerja keras, serta dijauhkan dari sifat dan perbuatan suka minta-minta. Amin Amin Yarabal Alamin !!!

“Semoga Sukses”

No comments:

Post a Comment