Aku
senantiasa berlindung kepada Allah SWT dari godaan syaitan yang terkutuk.semoga
Allah SWT menjadikan kita kedalam golongan orang-orang yang sabar, Amin yarabal
alamin !!!
“Kawan”
sekarang ini kita telah memasuki bulan Dzulhijjah. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan
kedua belas dalam kalender hijriyah. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam
bersabda yang artinya : Tidak ada hari paling agung dan amat dicintai Allah
untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini.
Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah SWT
daripada hari-hari ini yaitu sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah.
Dalam sepuluh
hari bulan Dzulhijjah ini umat muslim disyariatkan untuk melaksanakan
amalan-amalan baik diantaranya :
Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Melaksanakan
Ibadah Haji dan Umrah, dimana tidak ada Haji selain pada bulan Dzulhijjah.
Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al
Hajj: 27 – 28 yang artinya : Dan berserulah kepada manusia untuk
mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya
mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka.
Mengerjakan puasa
Berpuasa
selama sepuluh hari atau sebagian dari hari-hari itu. Puasa adalah amalan
utama, karena pada hakikatnya berpuasa adalah untuk Allah SWT, dan Allah SWT
lah yang akan membalas amalan puasa kita.
Takbir dan ber Dzikir pada hari-hari
tersebut.
Para
ulama menganjurkan untuk memperbanyak Dzikir pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Bertaubat dan meninggalkan perbuatan
maksiat
Maksiat menyebabkan kita
jauh dari Allah SWT, sedangkan bertaubat dan selalu taat kepada perintah-perintahnya
serta menjauhi larangannya akan mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Memperbanyak amal shalih
Bersedekah, membaca
Al-Qur’an, mengerjakan amal ma’ruf nahi munkar, tolong menolong dalam kebaikan pada
hari-hari itu akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Disyariatkan Takbir Muthlaq dan
Takbir Muqayyad
Takbir Muthlaq dilakukan
pada setiap saat siang maupun malam sejak masuknya bulan Dzulhijjah sampai
akhir hari Tasyriq. Adapun Takbir Muqayyad dilakukan setiap selesai shalat fardhu,
dimulai sejak shalat shubuh hari ‘Arafah tanggal 9 Dzulhijjah hingga shalat Ashar
hari Tasyriq yang terakhir.
Berkurban pada hari raya Idul Adha
dan hari Tasyriq
Sunah Nabi Ibrahim Alaihissalam,
yakni ketika Allah SWT menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan
bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam berkurban dengan menyembelih
dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk dengan menyebut nama Allah
SWT dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau disisi tubuh domba itu (Muttafaqun
Alaihi).
Orang yang hendak berkurban dilarang
mencabut atau memotong rambut dan kuku
Diriwayatkan
oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'anha bahwa Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
"Jika kamu melihat
hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka
hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".
Dalam
riwayat lain :
"Maka
janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia
berkurban".
Hal
ini mungkin untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun
hewan kurbannya. Firman Allah dalam surah Al-Baqarah 2 : 196 yang artinya :
".....
dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat
penyembelihan..." (Al-Baqarah 2 : 196).
Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan mencermati
Khutbahnya
Hari raya adalah hari kemenangan,
kita wajib bersyukur dan memperbanyak amal ibadah dengan berdzikir. Janganlah kita
berlaku sombong, berbuat maksiat dan kemungkaran seperti ber mabuk-mabukan,
judi, ekstasi, berzina dan lainnya, yang akan menyebabkan terhapusnya amal
kebajikan yang kita lakukan selama sepuluh hari di bulan Dzulhijjah.
Sumber : CERIYA : Yatim "Panti" An-Nisa Bani Hawa
Kebonsari-SBY
No comments:
Post a Comment