"Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),
dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara
diri, ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)". (Q.S. An-Nisaa' : 34)
Dalam
berumah tangga wajar bila hidup bahagia mejadi tuntutan dan dambaan setiap
insan.Ini akan tercapai bila selalu berpatokan, selalu mengacu pada sunnah dan
Al Qur'an, karena hanya Allahlah yang Maha Tahu rahasia kehidupan. Maka jangan
mencoba mencari kebahagiaan dengan konsep atau resep selain Sunnah dan Al
Qur'an pasti akan menyesal dihari kemudian.
KENDALI RUMAH
TANGGA
Dalam berumah tangga yang memegang kunci
kendali hanya berdua: suami dan istri, ibarat sebuah kapal kapten dan nahkoda
sebagai pengendali yang harus bekerja sama secara kompak dan serasi. Demikian
pula halnya dalam berumah tangga bila suami dan istri serasi dalam
mengemudikannya insya allah akan bahagia dan lestari, oleh karena itu berpandai
pandailah dalam memilih dan menyeleksi calon suami atau istri. Untuk itu Nabi
s.a.w. memberikan kriteria dalam memilih
istri.
MEMILIH CALON ISTRI
Secara umum , biasanya dalam memilih istri
orang berpegang pada penampilan phisik dan wajah saja, sehingga terlupa
menerawang kepribadiannya karena terpesona dan terlena oleh penampilan wajah
semata, ini yang akan mengakibatkan dikemudian hari timbul rasa menyesal dan
kecewa.
Manusia memang diciptakan Allah sebagai
makhluk yang sebaik baiknya, namun disisi lain Allah ciptakan pula dengan
kelebihan dan kekurangannya, memang didunia ini tidak ada manusia yang sempurna
seutuhnya, dirancang sedemikian pula oleh Allah agar ada hikmah dibalik ciptaan
Nya. Oleh karena itu Nabi s.a.w. sejak awal sudah memberikan sinyal tentang
tata cara memilih wanita sebagai bekal, agar kelak dikemudian hari tak kan
menyesal.
"Wanita itu dikawin
karena empat sebab, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena
agamanya. Pilihlah wanita yang beragama engkau akan selamat ". (H.R.
Bukhari dan Muslim)
AGAMA SEBAGAI
PENENTU PILIHAN
Bila memilih kecantikan sebagai pangkal
penentu pilihan pasti kelak akan kecewa, bukankah kelak sudah tua wajah akan
berubah, apakah kelak akan ditinggal begitu saja. Bila memilih karena harta
apalagi ,bukankah harta tak kan kekal selamanya, bila sudah tak berharta apa ya
akan ditinggal juga.
Demikian pula bila memilih keturunan ini pun
tak kan menjaminnya, apalah arti keturunan, sebab dimata disisi Allah semua
manusia sama adanya, yang membedakan hanyalah tingkat taqwanya. Oleh karenanya
yang paling tepat dan aman adalah memilih wanita yang beriman (beragama),
dengan iman ia punya pegangan dan arahan, karena ia faham bahwa hidup hanya
sebagai jalan bukan tujuan, sehingga wanita beriman akan mudah diarahkan.
CIRI WANITA
SHOLIHAH
Lebih detail lagi Rasulullah SAW memerinci
ciri wanita sholihah.
"Sebaik-baik wanita
adalah yang apabila kamu memandangnya kamu akan senang, apabila kamu perintah
ia patuh padamu, apabila kamu beri bagian ia akan menerimanya, apabila kamu
pergi ia akan menjaga dirinya dan menjaga hartamu". ( H.R. Nasai ).
Demikian
jelas Nabi SAW mengurai cirri wanita sholihah, wanita terbaik bukannya yang
pandai bergaya, berpenampilan glamour dan memikat setiap mata yang
memandangnya, itu semua cuma tipuan dzohir semata. Kehadiran istri tidak untuk
dipamerkan dan ditampilkan, namun sebagai pendamping suami dalam keseharian,
agar suami betah dirumah tenang dan nyaman sehingga tak timbul perselingkuhan.
Kadang terasa janggal dan aneh melihat
kenyataan orang yang kurang iman. Betapa tidak si istri dibiarkan berdandan dan
bersolek secara berlebihan bahkan auratpun diumbar tak karuan, si suami seolah
bangga dengan penampilan si istri yang sengaja mempertontonkan, anehnya justru
dirumah tampil bertolak belakang, sederhana tak berdandan sehingga suami
lama-lama menjadi bosan, mencari pelarian dengan perselingkuhan atau
diclub-club malam, aneh kan?!.
Alangkah nikmat dan nyaman bila mau berubah
ke tuntunan, memiliki istri sholihah yang bercirikan menyenangkan bila
dipandang, taat bila diperintah, puas dengan pemberian, menjaga harta suami dan
kehormatan.
Bahkan Nabi SAW menambahkan saking pentingnya
keharusan taat pada suami sampai menyabdakan dengan penuh penekanan.
"Seandainya aku boleh
memerintahkan manusia bersujud kepada manusia lain, maka aku akan perintahkan
istri bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami yang dianugerahkan Allah
atas mereka " (H.R. Abu Dawud, Hakim dan Tirmidzi).
Sumber : buletinjumatalhakim.blogspot.co.id